Selasa, 18 Desember 2012

anak kecil beajar hidup

Jauh tertinggal ,tenggelam
dan terhampar disana
Raut wajah mungil,
kosong dan hampa
Menanti induk di ujung
jalan setiap malam
Tak kunjung tiba hati
merana
Terpejam mata terhanyut
lara
Tenggelam dalam mimpi
sesaat
Terjaga raga tak berujud
Hanya senyum tipis
penghantar hidup
Tapi dengan setitik
harapan
Menantang buana
kemudian
Mentari terbit di ufuk
timur
Sembari tersentak jiwa
terpanggil
Terayun langkah untuk
sejengkal perut
Untuk pelanjut hidup
Tak pernah teriris hati
terpaut
Seorang bocah tiada
berinduk
Tetap tegar menantang
dunia
Kokoh tiada bergeming
Tak pernah terhiraukan
onak yang menusuk
Tak tergubriskan kaki
yang tersandung
Tak terhapuskan linang
airmata rindu
Kesepian melanda jiwa
nestapa
Tapi tetap, tersenyum
walau dikulum
Telah terlatih jiwa
kesabaran
Menanggung nasib badan
seorang
Tak terbiasa tangan
terbuka memelas
Usaha terus berkelanjutan
Saat senja telah tiba
Kesepian meradang dalam
Hanyut terbawa di sela
impi nan hampa
Walau harap tak pernah
tergenggam
Walau semu datang
menjelma
Itu adalah sebuah
penantian
Tetaplah hadir walau
hanya impian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar